Pemanfaatan Cyber Extension sebagai Media Diseminasi Inovasi Pertanian oleh Penyuluh Pertanian di Provinsi Lampung
Abstract
Cyber extension diluncurkan Kementerian Pertanian sebagai media yang dapat dimanfaatkan penyuluh baik pusat dan daerah untuk mendiseminasikan inovasi teknologi pertanian sekaligus wadah pengumpulan angka kredit. Dalam perkembangannya sejak 2010 sampai saat ini, pemanfaatan cyber extension masih rendah baik mencari maupun menyebarluaskan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan pemanfaatan cyber extension oleh penyuluh untuk menyebarluaskan informasi serta menganalisis kendala peningkatan pemanfaatan cyber extension sebagai media diseminasi inovasi pertanian di Provinsi Lampung. Penelitian disusun sebagai penelitian kualitatif dengan menganalisis data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu keragaan materi dalam cyber extension berasal dari website kementerian pertanian dan keragaan tenaga penyuluh di Provinsi Lampung dari Dinas Pertanian Provinsi Lampung. Data primer berupa permasalahan dalam pemanfaatan cyber extension dikumpulkan dari diskusi dengan beberapa responden kunci di 4 kabupaten di Provinsi Lampung. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa penyebarluasan informasi melalui cyber extension oleh penyuluh pertanian di Provinsi Lampung sangat beragam antar kabubaten. Penyuluh di KotaMetro paling aktif dalam memanfaatkan media cyber extension (47 materi), sedangkan penyuluh di Kabupaten Pesisir Barat, Tulang Bawang dan Pesawaran belum pernah memanfaatkan cyber extension sebagai media penyuluhan. Permasalahan utama dalam meningkatkan penggunaan cyber extension adalah rendahnya keterampilan dan kemauan penyuluh untuk menulis materi penyuluhan.Kata kunci: cyber extension, penyuluh pertanian, inovasi, LampungDownloads
References
Amin, M., Sugiyanto, Sukesi, K., Ismadi. 2013. The Effectiveness of Cyber-Extension-Based Information Technology to Support Agricultural Activities in Kabupaten Donggala, Central Sulawesi Province, Indonesia. International Journal of Asian Social Science. Vol. 3 (4): 882-889.
Anwas OM., Pengembangan Kompetensi Penyuluhan Berbasis Media Massa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 16 (6): 737-746.
Dasli, APE., Pudji Muljono, Djoko Susanto. 2015. Pemanfaatan Cyber Extension melalui Telepon Genggam oleh Petani Anggrek di Taman Anggrek Ragunan, Jakarta Selatan. Jurnal Penyuluhan, Vol. 11 (2): 103-115.
Gultom, DT., Sumardjo, Sarwititi Sarwoprasojo, dan Pudji Mulyono. 2017. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pertanian Melalui Pemanfaatan Cyber Extension di Propinsi Lampung. Sosiohumaniora, Volume 19 (1): 64 – 69.
Materia, VC., Francesca G., dan Laurens K. 2015. Increasing Knowledge Flows between the Agricultural Research and Advisory System in Italy: Combining Virtual and Non-virtual Interaction in Communities of Practice. Journal of Agricultural Education and Extension Vol 2: Vol. 21 (3): 203–218.
Mulyandari, RSH., Sumardjo, Lubis, DP., Nurmala K. 2010. Implementasi Cyber Extension dalam Komunikasi Inovasi Pertanian. Informatika Pertanian Volume 19 (2): 17-43.
Mwombe, SOL., Mugivane, FI., Adolwa, IS., dan Nderitu, JH. 2014. Evaluation of Information and Communication Technology Utilization by Small Holder Banana Farmers in Gatanga District, Kenya. Journal of Agricultural Education and Extension, Vol. 20(2): 247 261.
Sumaryo dan Kordiyana K. Rangga. 2016. Implementasi Cyber Extension dalam Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian: Kendala yang Dihadapi di Provinsi Lampung. Prosiding Semnas IIB Darmajaya p. 295-307.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).